Perlukah Merayakan Hari Valentine?
Selamat malam sobat, kali ini saya ingin menulis tentang hari valentine. Tulisan ini murni pendapat pribadi dan sesuai dengan pengalaman yang saya temukan dilapangan. Awalnya saya gak ngeh kalau sebentar lagi bakalan ada perayaan hari valentine. Eh ternyata hari Valentine itu dirayainnya tiap tanggal 14 Februari. Bener gak?hehe.
Hari Valentine sendiri saya kurang tau sejarahnya bagaimana, tapi secara garis besar, Hari valentine adalah hari "kasih sayang" atau hari cinta kasih. Umumnya kasih sayang kepada siapa saja, tapi ternyata yang ngerayain hari kasih sayang ini sebagian banyak atau bahkan hampir 100% dirayainnya sama mereka yang udah punya pacar, Mungkin Kaum ABG dan pemuda. Masalahnya selama saya idup, emak sama babeh saya gak pernah ngerayain Hari Valentine, apalagi Nenek saya.
Fenomena seperti ini semakin lekat dilingkungan kita karena memang anak-anak jaman sekarang lebih suka pada hal-hal yang berbau perayaan anak muda, pesta, senang-senang dan hura-hura.Sebut saja Hari Tahun Baru dan Hari Valentine. COba bandingkan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Negara kita? Rasanya hal itu bukanlah gaya mereka. Bener gak?
Trus biasanya apa yang mereka lakukan di hari Valentine ini? Namanya juga hari kasih sayang, hari cinta kasih. Ya sudah menjadi keharusan bagi mereka merayakannya dengan pasangannya alias pacar. Jika terus seperti ini, bisa jadi ini adalah tanda merosotnya moral generasi muda kita.
Modusnya seperti ini,
"Sayang, kamu sayang kan sama aku. dihari valentine ini aku makin sayang sama kamu, rasanya gak adalagi seseorang yang paling aku sayangi didunia ini selain kamu, aku ingin merayakan hari Valentine ini hanya berdua saja dengan kamu sayang".
Dan Namanya juga orang pacaran, makin hari makin sayang. apalagi kalau selama pacaran mereka masih belum melakukan hal layaknya seperti suami istri. Dorongan si cowo untuk membujuk si cewek akan semakin besar dan kuat. Sementara si cewek saking cintanya dan terbuainya dengan suasana, akhirnya mau juga merayakan hari valentine berdua saja.
Fenomena ini semakin diperkuat ketika hotel-hotel menjelang hari Valentine mengalami peningkatan sigifikan dibanding hari biasa. Modusnya liburan sambil ngerayain hari valentine.Kalau dikota-kota besar mungkin akan jalan-jalan semalaman keliling kota atau makan-makan bersama pacar setelah itu puncak perayaannya dilakukan di kost-kost-an. Tak ada bedanya dengan hari perayaan tahun baru bukan?
Mungkin kita sudah tahu, sudah merasa kalau hari-hari perayaan tersebut lebih cenderung dirayakan dengan melakukan perbuatan maksiat. Hanya saja kita cukup tahu saja dan tutup mata. Setelah itu tinggal denger cerita temen-temen kita yang baru saja merayakan hari Valentine. anda hanya termenung Ngiler. Kepengen tapi juga Prihatin.
Sobat tahu hal itu adalah buruk, pengalaman ini memang sangat berharga bagi kita, Nantinya bisa kita gunakan sebagai tameng dalam menjaga anak-anak kita dimasa yang akan datang agar tidak terjerumus dengan berkedok "merayakan hari Valentine".
Sobat Faham maksud saya??
0 Response to "Perlukah Merayakan Hari Valentine?"
Post a Comment