Kangen Kuliner Tengkleng Kambing Yogyakarta

kuliner khas jogja tengkleng kambing gajah
Yogjakarta, Kota kenangan yang gak pernah aku lupakan. 6 tahun lebih aku tinggal di Yogjakarta, lingkungan yang bersahabat, Kota yang gak ada matinya dan selalu menyenangkan.Ditambah lagi temen-temen yang selalu ada ide untuk nongkrong dimana aja disekitaran Kota jogja hingga dini hari. Angkringan Kopi Joss udah jadi langganan, apalagi di Kawasan ujung Malioboro Monumen serangan sebelas Maret.

Kalau lagi sendirian gini ditempat kerja, bawaannya inget terus sama rekan-rekan dulu. Semuanya udah pada mencar.Tapi kalau sedang kontek-kontekkan rata-rata meereka menginginkan hal yang sama, yakni kumpul-kumpul lagi di Yogjakarta. Cuman ya itu, waktunya susah banget, masing-masing punya kesibukan sendiri. Beuh jadi curhat sayyyaa.. ahaha;D

Kembali ke Judul, Kuliner Tengkleng daging kambing. Bener gak namanya tengkleng? Dulu waktu lagi kumpul-kumpul ma temen-temen deket, pas malem-malemnya seperti biasa kita hunting makanan, ya emang karena waktunya makan malam. Jogjakarta itu ramenya waktu setelah magrib. Hampir semua orang yang notabene Mahasiswa-Mahasiswi pada keluar nyari makanan. Salah satu temen saya, namanya Basir ngajakin saya makan Tengkleng. Namanya lucu kan. Saya orang Bandung denger nama seperti ini cukup menggelitik.

Ya Oke, kita berangkat!!  Lokasinya juga gak begitu jauh lah dari Kost. Waktu itu kita kost di daerah Maguwo deket JEC. Lokasi penjual tengklengnya di perempatan sebelum Terminal lama yang sekarang katanya jadi Pasar, pokoknya dari perempatan SGM (kamu dari arah Gedung Kuning ya) belok kiri terus lurus aja sampe perempatan. Nah di pojok perempatan sebelah kanan, deket sama pabrik Velg Mobil atau Helm saya lupa.

Saya pesen 1 Porsi Tengkleng sama es jeruk. Pesenanpun jadi. wihh, kayaknya menggiurkan banget, 1 porsinya banyak banget iga-iga kambingnya yang masih muda. Masakan tengkleng itu hampir mirip sama Gule, tapi dari segi warna lebih coklat ke hitam-hitaman. Saking banyaknya saya sampe mikir, jangan-jangan harganya Mahal. Eh ternyata enggak, kalau gak salah cuma Rp.15.000.

Rasanya lumayan enak, dagingnya juga lembut sampe mudah ngelupasin dari tulang-tulangnya. Ciri khas rasa jawanya itu kerasa. Yup, masakan Jawa dan Sunda memang berbeda, cita rasanya juga beda. Enak menurut orang jawa belum tentu enak menurut orang sunda, begitu juga sebaliknya. Tapi yang jelas, saya puas dengan Tengkleng daging kambing Jogjakarta ini.

Suatu saat nanti, saya akan kembali ke Yogyakarta lagi. Bertemu kawan-kawan lama, kemudian berburu kuliner Tengkleng ketempat yang sama, mudah-mudahan masih jualan disana.

0 Response to "Kangen Kuliner Tengkleng Kambing Yogyakarta"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel