Gunung Kelud Meletus, Indonesia Kembali Berduka
Hari ini saya gak kemana-mana, niatnya sih mau pulang ke rumah karena saat ini saya berada ditempat kerjaan yang letaknya cukup jauh, sekitar 20-30 menitan. Pagi hari setelah solat subuh, ngenet dulu sebentar. Liat-liat berita apa yang terjadi, liat Streaming berita karena di tempat saya gak ada TV nya. Kabar yang lagi hangat yakni Meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur.
Subhanalloh, Letusannya katanya yang terdahsyat dari yang pernah terjadi sebelumnya. hujan Abunya hampir menutupi sepertiganya pulau Jawa. dari Mulai Surabaya Jawa Timur, Jogjakarta, Jawa Tengah sampai ke daerah Jawa Barat. Saya yang berada di Pangandaran, Jawa Barat, yang letaknya sangat jauh dari Gunung kelud ratusan kilo meter. Pas pagi-paginya mau manasin motor sempat kaget motor saya jadi putih tertutup abu. Sodara saya yang di bandung juga merasakan hujan abu walau tak sederas di Pangandaran.
Abu halus seperti hujan salju turun dari langit. Ini kedua kalinya saya ngalamin hujan abu, setelah beberapa tahun lalu di Jogjakarta ngalamin hal yang sama. Waktu itu Hujan abu karena Gunung Merapi meletus. Kali ini saya ngalamin lagi.
Sahabat saya yang sekarang berada di Yogyakarta menghubungi saya. Katanya Jogjakarta tertutup dengan Abu Gunung Kelud. Mungkin Abu nya melebihi Abu saat Gunung merapi Meletus. Subhanalloh. Saya kembali berpikir, bagaima dengan daerah yang jaraknya sangat dekat dengan Gunung Kelud? Mungkin sudah tertutup abu yang sangat tebal. bagaimana dengan masyarakat disana? anak-anak, ibu-ibu, orang tua?
Saya juga sadar, Pemerintah setempat dan pusat tidak akan tinggal diam.Saya pun Mengikuti pemberitaan di TV Streaming. Pemerintah berusaha keras menyelamatkan warga yang terkena langsung. Cukup sedih memang, Secara umum, Indonesia kerap dilanda musibah hampir tidak henti-hentinya.
Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah memang semua ini berkaitan dengan tingkah laku kita selama numpang didunia? Mungkin kita terlalu lalai dengan alam, atau dengan perintah dan larangan Tuhan. kita terlalu angkuh untuk berjalan hingga seakan sombong. Padahal kita ini apa? Kita tak ada bedanya dengan debu yang berterbangan di mata Tuhan. hanya numpang dengan dikasih fasilitas yang sangat lengkap. Tapi apa? Kita merusaknya dengan perbuatan kita, tidak bersahabat dengan alam juga tidak bersahabat dengan Tuhan.
0 Response to "Gunung Kelud Meletus, Indonesia Kembali Berduka"
Post a Comment